Pasca penetapan hasil Pemilu dan Pilpres tanggal 21 Mei 2019 dini hari suasana ibu kota Jakarta terjadi kerusuhan dibeberapa titik. Terjadi demonstrasi menolak hasil Pilpres yang telah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Demonstrasi ini berakhir ricuh seperti di depan kantor Bawaslu, Tanah abang dan Jalan Sabang, Jalan KS Tubun dan Slipi serta Depan Asrama Brimob Petamburan. Dampak dari kerusuhan ini ada beberapa korban luka-luka, korban jiwa dari pihak pendemo dan korban dari pihak aparat keamanan. Selain itu ada juga beberapa mobil yang dibakar dan asrama Brimob yang dirusak.
Untuk mengantisipasi kerusuhan yang makin meluas yang diprovokasi melalui media sosial dan pesan instan, pemerintah membatasi akses internet terutama facebook dan Whatsapps. Akibatnya orang-orang yang terbiasa menggunakan media sosial baik sekedar berinteraksi sosial maupun bisinis online menjadi kelimpungan.
Untuk mengakali pembatasan akses internet ini ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan. Salah satu yang paling populer adalah memanfaatkan VPN. VPN (Virtual Private Network) Pengertian VPN adalah suatu koneksi antara satu jaringan dengan jaringan lainnya secara pribadi (private) melalui jaringan publik (internet). Dengan memanfaatkan VPN diyakini dapat membantu pengguna mengakses media sosial dan pesan instan dari internet.
Tapi ada kecemasan dampak menggunakan mobile VPN yang gratisan terutama dari segi keamanan data pengguna yaitu dikhawatirkan adanya malware, lacak aktivitas pengguna online, dan mengurangi kecepatan internet pengguna. Dampak yang paling horor adalah pencurian uang bagi pengguna m-banking.
Cerita berikut ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan belaka.
Mak Yuda adalah seorang ibu muda pengguna internet terutama Facebook untuk hiburan ditengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Sore itu disela-sela kesibukan rewang dirumah Pak Gede Putra, tampak Mak Yuda tengah mengotak-atik handphone android kesayangannya. Dibolak-balik, digoyang-goyang, dipencet-pencet, digeser-geser layar hpnya bahkan sambil berpindah-pindah tempat mencari sinyal provider penyedia layanan seluler padahal posisinya tidak jauh dari tower seluler. Dari wajahnya tampak Mak Yuda kesal dan kebingungan sambil ngomel-ngomel dengan keponakan perempuannya Si Nelly.
Pada saat itu kebetulan Jacko lewat didekatnya. Melihat tingkah Mak Yuda yang ajaib itu Jacko menjadi heran.
Jacko: "Kenapa dengan hp mu, Mak Yuda? kok dimainkan begitu?"
Mak Yuda: "Gak tau kenapa hpku kok bisa buka facebook, padahal baru kemarin kubelikan pulsa paket data Rp. 100.000 masa sudah habis? atau jangan-jangan hpku yang rusak?"
Jacko: "Mulai kapan hpmu gak bisa buka facebook?"
Cerita berikut ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama dan tempat hanya kebetulan belaka.
Mak Yuda adalah seorang ibu muda pengguna internet terutama Facebook untuk hiburan ditengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Sore itu disela-sela kesibukan rewang dirumah Pak Gede Putra, tampak Mak Yuda tengah mengotak-atik handphone android kesayangannya. Dibolak-balik, digoyang-goyang, dipencet-pencet, digeser-geser layar hpnya bahkan sambil berpindah-pindah tempat mencari sinyal provider penyedia layanan seluler padahal posisinya tidak jauh dari tower seluler. Dari wajahnya tampak Mak Yuda kesal dan kebingungan sambil ngomel-ngomel dengan keponakan perempuannya Si Nelly.
Pada saat itu kebetulan Jacko lewat didekatnya. Melihat tingkah Mak Yuda yang ajaib itu Jacko menjadi heran.
Jacko: "Kenapa dengan hp mu, Mak Yuda? kok dimainkan begitu?"
Mak Yuda: "Gak tau kenapa hpku kok bisa buka facebook, padahal baru kemarin kubelikan pulsa paket data Rp. 100.000 masa sudah habis? atau jangan-jangan hpku yang rusak?"
Jacko: "Mulai kapan hpmu gak bisa buka facebook?"
Mak Yuda: "Dari kemarin"
Jacko: "O... itu akibat kebijakan pembatasan internet untuk mengakses medsos dari pemerintah"
Mak Yuda: "Jadi hpku nggak rusak atau paket internetku habis ya?"
Jacko: "Iya setelah 3 hari akan normal kembali"
Mak Yuda: "Syukurlah.... tapi ada nggak cara supaya kita dapat akses facebook sekarang?"
Jacko: "Gak usah. Anggap saja supaya irit kuota internet"
Mak Yuda: "Tidak. Bagiku facebook sangat penting. Aku tidak dapat hidup tanpa dunia maya itu. Aku lebih baik tidak makan dan tidak minum kalau sedang puasa. Daripada tidak bisa buka facebook. Ada nggak sih caranya?" (Hehehe... ya iyalah... kalau puasa kan memang tidak makan dan tidak minum)
Jacko: "Ada dua cara yang pertama download Aplikasi Facebook Lite"
Mak Yuda: "Tolong dibantu ya... kalau aku gak mudeng yang begituan"
Jacko: "Hapal email akun facebook dan password mu?"
Mak Yuda: "Enggak"
Jacko: "Kalau begitu kita pakai cara kedua menggunakan VPN"
Mak Yuda: "Terserah...yang penting bisa, ini hpnya... dari kemarin status di facebook gak berubah-ubah"
Jacko lalu menerima hp Mak Yuda dan segera mengutak-atik dengan download aplikasi VPN di playstore dan menginstalnya. Kemudian mencoba mengakses facebook dan ternyata lancar jaya. Jacko lalu mengembalikan hpnya Mak Yuda dan menunjukkan aplikasi facebook yang suda dibuka dan terlihat statusnya berubah menjadi yang terbaru. Melihat itu Mak Yuda sangat senang dan berlalu sambil mengucapkan terima kasih.
Melihat Mak Yuda sudah bisa mengakses facebook, Pak Yuda pun menyerahkan hpnya kepada Jacko dan minta tolong agar hpnya juga bisa akses facebook dan pesan instan Whatsapps. Sama seperti Mak Yuda, Pak Yuda juga pengguna internet terutama facebook dan Whatsapps. Untuk memudahkan tugasnya sebagai Kelihan Banjar Pak Yuda memanfaatkan grup facebook untuk memyampaikan informasi kepada masyarakat dan Whatsapps untuk memperlancar tugasnya sebagai tukang timbang getah. Hampir setiap hari Pak Yuda membuat status di facebook karena katanya agar teman-teman facebooknya tau bahwa dia masih hidup. Jacko pun dengan senang hati membantu Pak Yuda. Setelah selesai download dan install VPN Jacko mengembalikan hpnya Pak Yuda. Pak Yuda mencoba mengakses facebook dan Whatsapps ternyata keduanya dapat diakses dengan lancar. Padahal sebelumnya kalau Pak Yuda membuka facebook hanya loading saja dan Whatsapps hanya bisa berkirim dan menerima pesan saja tapi tidak dapat mengirim dan menerima gambar atau foto. Senang sekali hati Pak Yuda, berkali-kali dia mengucapkan terima kasih kepada Jacko.
Jacko: "Kamu pakai m-banking gak?"
Pak Yuda: "Pakai. Memang kenapa?"
Jacko: "Berhati-hatilah sebab ada rumor data kita bisa dicuri kalau pakai VPN"
Pak Yuda: "Maksudnya???"
Jacko: "Uang mu dibank bisa dibobol orang"
Pak Yuda: "Haahh.... yang benar?"
Jacko: "Aku gak tau pasti, tapi kabarnya begitu. Jadi berhati-hatilah"
Pak Yuda cemas juga, lalu mengecek saldo tabungannya, ada saldo Rp. 25 Juta. Kebetulan Pak Yuda baru dapat THR dari bossnya. 1 jam kemudian Pak Yuda cek saldo masih utuh Rp. 25 juta. Kembali Pak Yuda mengakses facebook dan wa sepuasnya, hatinya menjadi tenang setelah beberapa kali cek saldo tabungannya tidak berkurang sedikitpun.
Keesokan harinya seperti biasa Pak Yuda dan istrinya berangkat keladang untuk nyadap karet. Setelah selesai mereka pulang. Mak Yuda pamit mau ke pasar untuk membeli sayur mayur untuk persediaan makan hari ini. Sementara Mak Yuda ke pasar, Pak Yuda ke sawah untuk melihat keadaan padinya. Setelah selesai berkeliling di sawah Pak Yuda beristirahat digubuknya sambil membuka facebook membuat status, membalas komentar dan menayangkan siaran langsung lalu membuka Whatsapps. Kemudian secara iseng Pak Yuda cek saldo tabungannya lewat m-bangking dan betapa terkejutnya Pak Yuda melihat saldonya berkurang 20 juta. Dengan bergegas Pak Yuda pulang dan berniat melaporkan kejadian ini ke bank. Dengan membawa KTP, buku tabungan dan kartu ATM Pak Yuda melaporkan kehilangan uangnya dibagian Costumer Service. Setelah ditelusuri memang benar saldo tabungannya berkurang sebesar 20 juta yang diambil melalui ATM. Tetapi pihak bank menyatakan bahwa uang itu ditarik menggunakan ATMnya Pak Yuda sendiri pagi ini. Pak Yuda tentu saja menjadi bingung karena tidak pernah merasa mengambil uang. Ia yakin uangnya dicuri orang karena sudah menggunakan aplikasi VPN di hpnya. Pak Yuda memutuskan akan melaporkan kehilangannya kepada Kepala Desa dan kepolisian. Pak Yuda lalu pulang kerumahnya dan bersiap-siap berangkat ke rumah Kepala Desa untuk minta surat pengantar yang akan dibawanya ke Polsek. Tetapi Mak Yuda melarangnya dan mengakui bahwa Mak Yudalah yang telah mengambil uangnya Pak Yuda menggunakan ATM pada saat Pak Yuda pergi ke sawah. Rencananya uang itu akan digunakan untuk membeli perabotan rumah tangga dan pakaian untuk mereka dan kedua anaknya dalam rangka menyambut lebaran. Mendengar pengakuan Mak Yuda itu, Pak Yuda sadar bahwa ia tidak pernah memberikan uang THR yang didapatnya selama tigakali puasa dan tiga kali lebaran. Pak Yuda pun merelakan uangnya digunakan oleh Mak Yuda. Tapi karena terlanjur takut dan kecewa dengan aplikasi VPN itu Pak Yuda tetap mencopot aplikasi itu dari hpnya. Lalu mencoba mengakses facebook dan ternyata lancar. Rupanya masa pembatasan penggunaan internet untuk media sosial dan pesan instan telah berakhir. Pak Yuda bersyukur keadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah aman dan kondusif walaupun sempat terjadi kekacauan dan kerusuhan pasca penetapan hasil Pemilu dan Pilpres 2019.
Share This :
0 comments