Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan berbagai
macam suku bangsa serta berbagai bahasa.
Setiap daerah memiliki bahasa daerah dan logat
atau dialek sendiri-sendiri. Beragamnya bahasa
daerah ini memperkaya budaya bahasa indonesia.
Keragaman bahasa ini bahkan sampai
mengundang berbagai ahli bahasa untuk
datang dan mempelajari bahasa daerah
yang ada di berbagai
daerah tersebut. Namun keragaman bahasa ini
juga bisa menimbulkan masalah di antar
masyarakat.
Sering menimbulkan salah paham karena
kemiripan pengucapan
tetapi sangat berlainan artinya.
Setiap daerah memiliki bahasa daerah dan logat
atau dialek sendiri-sendiri. Beragamnya bahasa
daerah ini memperkaya budaya bahasa indonesia.
Keragaman bahasa ini bahkan sampai
mengundang berbagai ahli bahasa untuk
datang dan mempelajari bahasa daerah
yang ada di berbagai
daerah tersebut. Namun keragaman bahasa ini
juga bisa menimbulkan masalah di antar
masyarakat.
Sering menimbulkan salah paham karena
kemiripan pengucapan
tetapi sangat berlainan artinya.
Berikut ini adalah contoh cerita tentang
kesalahpamahaman akibat keberagaman
bahasa daerah yang ada di Indonesia:
kesalahpamahaman akibat keberagaman
bahasa daerah yang ada di Indonesia:
Adalah seorang pemuda,
Ir. Samun Ginting namanya,
seorang profesional muda asal Medan,
namun agak terganggu pendengarannya,
dan baru pertama kali ke Jogjakarta.
Ir. Samun Ginting namanya,
seorang profesional muda asal Medan,
namun agak terganggu pendengarannya,
dan baru pertama kali ke Jogjakarta.
Suatu hari ia ingin sekali minum minuman khas
daerah Jogja, yaitu es dawet (cendol).
daerah Jogja, yaitu es dawet (cendol).
Maka pergilah ia mencari dawet
di daerah Marioboro.
di daerah Marioboro.
Ginting: "Mbak, beli dawetnya."
Mbak: "Sampun telas, mas."
Ginting: "Iya dong, tampung di gelas ya Mbak ..."
Mbak: "Mboten wonten, mas."
Ginting: "Betul, memang saya suka pake santen..."
Mbak: "Ojo ngono, mas."
Ginting: "Aku sudah tau Mbak, yang ijo-ijo itu khan!?
Di Jakarta, namanya cendol!"
Di Jakarta, namanya cendol!"
Mbak: (agak kesal) "Kowe sinting ya?"
Ginting: "Lho!? Koq Mbak bisa tau
namaku Ginting...?"
namaku Ginting...?"
Mbak: (tambah kesal) "Wong edan!"
Ginting: "Wah .. Mbak hebat sekali!
Saya memang org Medan!"
Saya memang org Medan!"
Mbak: (mulai menggerutu) "Ora duwe otak.!!"
Ginting: "Benar ... benar,
Mbak!! Saya orang Batak! Ha..ha..ha... Horas!"
Mbak: (stress..)"Dasar budeg ..!!!'
Ginting: "Yg aku pesan dawet Mbak...
bukan gudeg!"
bukan gudeg!"
Mbak penjual dawet makin spaneng.
Mbak: "Sampeyan kurang kerjaan to?"
Ginting : "Benar sekali Mbak, saudara2ku ini
memang pd kurang kerjaan..!
Yg kayak gini-gini juga dibaca
sampe habis.... pusing aku..!! hahaaaa.....😅
memang pd kurang kerjaan..!
Yg kayak gini-gini juga dibaca
sampe habis.... pusing aku..!! hahaaaa.....😅
Mari kita jaga warisan budaya leluhur kita dengan
tidak malu menggunakan bahasa daerah dalam
pergaulan sehari-hari.
tidak malu menggunakan bahasa daerah dalam
pergaulan sehari-hari.
Dan pelajari bahasa dari daerah lain sehingga
kita bisa berkomunikasi dengan baik.
kita bisa berkomunikasi dengan baik.
Kalau terjadi miskomunikasi bisa menyebabkan
pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa yang
akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa yang
akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Share This :
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete