-->
BLANTERWISDOM101

Kakek dan Burung Pipit

Sunday, March 3, 2019
 Kisah Seorang Kakek dan Burung Pipit















Alkisah, seorang kakek di negeri Atas Angin
pergi ke berbagai tempat untuk mencari sebuah
kebahagiaan .

Di sebuah hutan, dia melihat seekor burung pipit yang
sangat indah warna bulunya.
Dia berhasil menangkapnya.
Burung ini ternyata bisa bicara.

“Kakek, tolong lepaskan saya, nanti permintaan kakek
akan saya penuhi,” kata si burung.

“Baiklah, kalau kau dapat menjawab pertanyaan saya,
kamu saya lepaskan,” kata sikakek.
“Di mana,  kapan, dan bagaimana memperoleh
kebahagian?”

Pertama, jawab si burung, jangan percaya siapa pun
kecuali pada Tuhan.

Kedua, jangan terlalu berharap sesuatu yang kamu tak akan
sanggup melakukannya.

Ketiga, jangan sesali masa lalumu.

Merasa puas dengan jawaban si burung, sang kakek pun
melepaskan burung tersebut. Tapi, begitu dilepas,
si burung meledek lelaki tua tersebut.

“Dasar kakek bodoh,” kata burung itu.

“Sebetulnya, kalau kakek tidak melepaskan saya,
maka akan saya berikan telur emas.”

Si kakek sangat menyesal dan mengejar burung tersebut.
Hewan ini lalu hinggap diranting pohon cemara.
Kakek yang penasaran ini lantas berusaha
memanjat pohon cemara dan… dia terjatuh lalu pingsan.
Ketika kakek ini siuman, burung tersebut mendekatinya.

“Dasar manusia, baru beberapa menit saya beri petunjuk
meraih kebahagiaan, kamu sudah lupa lagi.
Ingat Kek, apa yang saya katakan tadi.
”Kakek jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan..!!
Saya ini burung, mengapa Kakek percaya saya?”

“Kedua, tadi saya katakan jangan berharap pada
sesuatu yang kamu tidak dapat melakukannya.
Kakek sudah tua tetapi memaksakan diri menaiki pohon,
akhirnya Kakek jatuh dan pingsan.

“Ketiga,” lanjut si burung,
“Jangan sesali masa lalu. Mengapa Kakek menyesal?
Bukankah apa yang kakek kerjakan, yakni melepaskan saya,
sudah terjadi? lanjut si burung sambil terbang ke angkasa,
meninggalkan sang kakek tua yang hanya diam termenung…..
Share This :
I Wayan Sutejo

Guru Pendidikan Agama Hindu Asal Palembang, Sumatera Selatan

11 comments